News & Article

Informasi

BERKREASI DENGAN BAHAN DAUR ULANG

Para santri PPM KH. MAS MANSUR Wanasari telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras mereka dalam menciptakan busana yang kreatif  Mereka telah menghabiskan waktu dan usaha untuk mempelajari teknik-teknik pembuatan busana serta menggali inspirasi untuk menciptakan desain yang unik. Acara fashion show ini juga menjadi ajang bagi para santri untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berlenggak-lenggok di karpet merah serta mengekspresikan karakter dari setiap desain busana yang mereka kenakan. Dengan diselenggarakannya acara Karya Fashion Show ini, PPM KH. MAS MANSUR Wanasari berharap dapat memberikan pengalaman dan wadah bagi santri untuk mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang tata busana serta memperkenalkan potensi kreatif mereka kepada masyarakat. Kegiatan diakhiri meriah dengan kehadiran seluruh santri dan pembagian hadiah. PPM KH. MAS MANSUR Wanasari menggelar acara Karya Peringati Isra Mi’raj dengan fashion show bertema “Berkreasi Dengan Bahan Daur Ulang” yang diselenggarakan di halaman Asrama Banat. Acara ini melibatkan seluruh santri keterampilan tata busana dalam menampilkan karya-karya terbaik mereka. Fashion show yang digelar merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menampilkan hasil karya dan kemampuan kreativitas santri dalam merancang dan membuat busana. Dengan tema Berkreasi Dengan Bahan Daur Ulang, para siswa menghadirkan beragam desain busana yang terinspirasi dari barang-barang yang sudah tidak terpakai bahkan ada juga yang menggunakan dengan dedaunan.

Informasi

ASEP PURNAMA BAKHTIAR TEKANKAN PENTINGNYA MENYIAPKAN KADER MUHAMMADIYAH MELALUI PONDOK PESANTREN

Wanasari, Anggota Dewan Pakar Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LPPM) PP Muhammadiyah, H. Asep Purnama Bahtiar, S.Ag., M.Si., mengunjungi Pesantren Muhammadiyah KH. Mas Mansur Wanasari (MBS Wanasari) di Jalan Jalan PG. Banjaratma km. 1 Rt. 14 Rw. 07  Klampok Kec. Wanasari Kab. Brebes 52252 , pada Senin, 18 November 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rihlahnya ke sejumlah pesantren Muhammadiyah di Kabupaten Brebes. Kehadiran H. Asep didampingi oleh Ketua LPPM Kabupaten Brebes, Ust. Hendi Sudono, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanasari (PCM) Drs. H. Imam Sugiharto, M.Pd, serta jajaran pengurus PDM Brebes, H. Khaeruddin (Sekretaris), H. Adi Basuki (Bendahara), ketua Majlis Dikdasmen & PNF Cabang Muhammadiyah Wanasari, Drs. H. Yunus Anis, Ketua LPPM PCM Wanasari Bambang Sugiharto, S.H.IMudir Ust. Hendi Sudono, Wakil Mudir Ust. Muhammad Al Haddad, para asatidz, dan karyawan Pesantren Muhammadiyah KH. Mas Mansur Wanasari (MBS Wanasari). Dalam sambutannya, H. Asep Purnama Bahtiar, S.Ag., M.Si.,menyampaikan bahwa Pesantren Muhammadiyah KH. Mas Mansur (MBS Wanasari)  telah memenuhi sembilan standar pendidikan yang ditetapkan untuk pesantren Muhammadiyah dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitasnya di bawah koordinasi LPPM. Dalam kunjungannya, beliau memberikan kuliah umum interaktif dengan tema pembinaan pondok pesantren di lingkungan Muhammadiyah. Kuliah umum ini menyoroti pesan penting dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, terkait masa depan pendidikan Muhammadiyah. Beliau menekankan Kembali pesan KH Ahmad Dahlan bahwa Muhammadiyah di masa depan akan sangat berbeda dengan Muhammadiyah saat ini. KH Dahlan mendorong generasi muda untuk mengejar pendidikan tinggi, menjadi dokter, master, dan kemudian kembali mengabdi kepada Muhammadiyah. “Pesan KH Dahlan sangat relevan dengan kondisi saat ini. Beliau ingin generasi muda Muhammadiyah menjadi pemimpin di berbagai bidang,” ujar Asep Purnama Bahtiar. Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa tujuan utama pendirian lembaga pendidikan oleh KH Dahlan adalah untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Tidak hanya aspek intelektual yang diperhatikan, namun juga aspek spiritual. Dalam menyiapkan generasi tidak hanya berasal dari aspek ideologis saja, namun juga aspek biologis dianggap sangat penting dalam menyiapkan generasi yang unggul. Dalam kesempatan yang sama, Asep juga menyoroti asal-usul nama pesantren yang diambil dari bahasa Sansekerta. Penggunaan bahasa Sansekerta dalam pendidikan Hindu zaman dahulu menunjukkan bahwa Muhammadiyah terbuka terhadap berbagai sumber ilmu pengetahuan, termasuk dari peradaban lain. Kuliah umum ini mendapat sambutan positif dari para santri dan pengurus pondok pesantren yang dihadiri oleh unsur PDM Brebes, PCM Wanasari, Mudir/Direktur Pesantren. Mereka merasa terinspirasi dan semakin termotivasi untuk berkontribusi bagi kemajuan Muhammadiyah.

Scroll to Top